Benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda mengalami perubahan terhadap suatu titik acuan.
1. Posisi, jarak, dan perpindahan
Posisi adalah letak benda pada waktu tertentu terhadap titik acuan benda tersebut. Jarak adalah panjang lintasan total yang ditempuh oleh benda selama bergerak dalam selang waktu tertentu. Perpindahan adalah perubahan kedudukan ditinjau dari kedudukan awal dan kedudukan akhir. Jarak termasuk besaran skalar sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor. Persamaaan matematis perpindahan :
∆S = S2 – S1
Keterangan :
∆S = besar perpindahan (m)
S2 = kedudukan akhir benda terhadap titik acuan (m)
S1 = kedudukan awal benda terhadap titik acuan (m)
2. Kelajuan dan kecepatan
Kelajuan (v) adalah besaran skalar karena kelajuan hanya mempunyai nilai dan tidak mempunyai arah, sedangkan kecepatan (v) merupakan besaran vektor karena kecepatan mempunyai nilai dan mempunyai arah. Spidometer ialah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan benda bergerak, sedangkan velocitimeter digunakan untuk mengukur kecepatan benda bergerak.
a. Kelajuan rata-rata benda bergerak dan kecepatan rata-rata benda bergerak
Kelajuan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara jarak tempuh (x) benda terhadap selang waktunya ∆t. Secara matematis,
v = x/∆t
kecepatan rata-rata (v) adalah hasil bagi antara perpindahan benda (∆s) dan selang waktunya (∆t). Secara matematis dinyatakan,
V = ∆s/∆t
b. Kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat
Setiap benda yang bergerak tentu memiliki kecepatan sesaat, yaitu kecepatan pada saat tertentu. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda dalam selang waktu yang sangat pendek. Kecepatan sesaat merupakan besaran vektor. Persamaan matematis untuk menentukan besar kecepatan sesaat
Kelajuan sesaat adalah kelajuan suatu benda dalam selang waktu yang sangat pendek, kelajuan sesaat termasuk besaran skalar.
3. Percepatan
Percepatan merupakan besaran vektor. Benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah dalam selang waktu tertentu maka benda mengalami percepatan.
a. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah hasil pembagian dari besarnya perubahan kecepatan
b. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat jika limit percepatan rata-rata ketika ∆t mendekati nol. Secara matematis ditulis,
B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dimana kelajuan benda selama bergerak adalah tetap. Dalam gerak lurus beraturan besar maupun arah kecepatan benda selalu tetap. Oleh karena kecepatannya tetap, maka besar kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaatnya sama. Dalam gerak lurus beraturan, besar kecepatan sama dengan besar kelajuannya. Dan, besar perpindahannya sama dengan jarak yang ditempuh. Misalnya Sepeda motor berjalan lurus ke arah utara dengan kelajuan konstan 20 m/s. Ini berarti sepeda motor bergerak lurus ke utara sejauh 20 meter setiap sekon. Karena kelajuan sepeda motor konstan maka setelah berjalan 2 sekon, sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 40 meter, dan setelah 3 sekon sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 60 meter, dan selanjutnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Grafik GLB di tunjukkan pada gambar di bawah ini
Besarnya jarak yang ditempuh atau besar perpindahan benda (s) sama dengan luas di bawah grafik atau sesuai persamaan:
s = v x t
Jika posisi benda mula-mula di S0, setelah waktu t, posisinya menjadi
S = S0 + vt
Percepatan sesaat jika limit percepatan rata-rata ketika ∆t mendekati nol. Secara matematis ditulis,
B. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dimana kelajuan benda selama bergerak adalah tetap. Dalam gerak lurus beraturan besar maupun arah kecepatan benda selalu tetap. Oleh karena kecepatannya tetap, maka besar kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaatnya sama. Dalam gerak lurus beraturan, besar kecepatan sama dengan besar kelajuannya. Dan, besar perpindahannya sama dengan jarak yang ditempuh. Misalnya Sepeda motor berjalan lurus ke arah utara dengan kelajuan konstan 20 m/s. Ini berarti sepeda motor bergerak lurus ke utara sejauh 20 meter setiap sekon. Karena kelajuan sepeda motor konstan maka setelah berjalan 2 sekon, sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 40 meter, dan setelah 3 sekon sepeda motor berjalan lurus ke arah utara sejauh 60 meter, dan selanjutnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Grafik GLB di tunjukkan pada gambar di bawah ini
Besarnya jarak yang ditempuh atau besar perpindahan benda (s) sama dengan luas di bawah grafik atau sesuai persamaan:
s = v x t
Jika posisi benda mula-mula di S0, setelah waktu t, posisinya menjadi
S = S0 + vt