Pengertian hemofilia dan hemostatis adalah - Penyakit hemofilia seringkali menimpa seseorang, namun dikarenakan kurang memahami apa penyakit hemofilia terseut, banyak yang tidak tertolong, padahal apabila penderita penyakin ini dapat tertangani dengan baik, ia dapat mejalani hari-harinya dengan normal.di Indonesia terdapat 20.000 orang yang menderita penyakit hemofilia
Hemofilia dibedakan menjadi dua jenis, jenis pertama adalah hemofilia A yang sering disebut dengan sebutan hemofilia klasik. dan janis kedua adalah hemofilia B yang biasa disebut dengan sebutan Christmas disease. Hemofilia A merupakan Jenis dari penyakit hemofilia yang paling banyak mengalami kekurangan faktor VII pembekuan darahnya sedangkan penderita Hemofilia B mengalami kekurangan faktor IX dari protein darah sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah pada pembekuan darah.
Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita penyakit hemofilia adalah terjadinya lebam di permukaan kulit. Lebam ini membuat warna kulit seseorang menjadi kebiruan yang menandakan apabila telah terjadi pendarahan di bawah kulit seseorang. Lebam pada orang normal akan hilang dalam waktu beberapa hari, namun pada penderita hemofilia lebam ini akan sangat lama sekali dan disertaipembengkakan. Pada pria yang menderita hemofilia, gejalanya dapat ditemukan saat melakukan penyunatan, pendarahan yang terjadi akan lama sekali berhenti.
komponen utama dari hemostatis terdapat 6 jenis, yaitu: endotel vaskuler, trombosit, procoagulant plasma protein faktors, protein fibrinolitik, natural anticoagulant proteins, serta protein antifibrinolitik. Seluruh komponen ini harus ada dalam jumlah yang cukup, karena apabila Interaksi komponen ini tidak baik maka dapat memacu terjadinya thrombosis yang biasa disebut sebagai sifat prothrombotik selain itu juga interaksi ini dapat menghambat proses thrombosis yang sangat berlebihan, yang biasa disebut sebagai sifat antithrombotik. Baca: Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya
Pengertian Hemofilia
Hemofilia memiliki asal bahasa dari Yunani Kuno, haima yang artinya darah dan philia yang artinya cinta. Penyakit ini merupakan penyakit yang diturunkan kepada bayi saat lahir oleh sang ibu. Penyakit hemofilia ini berhubungan dengan pembekuan darah, orang yang menderita penyakit ini tubuhnya tidak dapat membekukan darah secepat orang normal apabila terjadi luka. Seseorang yang menderita penyakit hemofilia sering mengalami masalah pendarahan dibawah kulit, contohnya penderita penyakit ini akan mudah memar saat melakukan aktifitas sehari-hari. Contoh lain dari penderita penyakit ini adalah terjadinya pembengkakan pada lutut atau persendian lainnya. Baca: Pembentukan Sel Darah Merah dan EritrositHemofilia dibedakan menjadi dua jenis, jenis pertama adalah hemofilia A yang sering disebut dengan sebutan hemofilia klasik. dan janis kedua adalah hemofilia B yang biasa disebut dengan sebutan Christmas disease. Hemofilia A merupakan Jenis dari penyakit hemofilia yang paling banyak mengalami kekurangan faktor VII pembekuan darahnya sedangkan penderita Hemofilia B mengalami kekurangan faktor IX dari protein darah sehingga dapat menyebabkan beberapa masalah pada pembekuan darah.
Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita penyakit hemofilia adalah terjadinya lebam di permukaan kulit. Lebam ini membuat warna kulit seseorang menjadi kebiruan yang menandakan apabila telah terjadi pendarahan di bawah kulit seseorang. Lebam pada orang normal akan hilang dalam waktu beberapa hari, namun pada penderita hemofilia lebam ini akan sangat lama sekali dan disertaipembengkakan. Pada pria yang menderita hemofilia, gejalanya dapat ditemukan saat melakukan penyunatan, pendarahan yang terjadi akan lama sekali berhenti.
Pengertian Hemostatis
Hemostasis merupakan kemampuan alami tubuh untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat cedera. Pemberhentian pendarahan ini dilakukan oleh salah satu komponen darah, adhesi trombosit serta keterlibatan aktif dari faktor koagulasi, selain itu dikarekan adanya koordinasi dari pembuluh darah endotel, agregasi trombosit serta aktivasi jalur dari koagulasi. Fungsi dari koagulasi yaitu menjaga darah agar tetap encer, agar darah dapat mengalir dengan baik, serta agar darah dapat membentuk thrombus apabila hemostatic thrombus mengalami.komponen utama dari hemostatis terdapat 6 jenis, yaitu: endotel vaskuler, trombosit, procoagulant plasma protein faktors, protein fibrinolitik, natural anticoagulant proteins, serta protein antifibrinolitik. Seluruh komponen ini harus ada dalam jumlah yang cukup, karena apabila Interaksi komponen ini tidak baik maka dapat memacu terjadinya thrombosis yang biasa disebut sebagai sifat prothrombotik selain itu juga interaksi ini dapat menghambat proses thrombosis yang sangat berlebihan, yang biasa disebut sebagai sifat antithrombotik. Baca: Komponen Penyusun Darah Manusia dan Fungsinya