Perpindahan kalor secara konduksi ialah perpindahan kalor secara hantaran yaitu perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi yang berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.
Agar kamu lebih mudah memahami peristiwa konduksi marilah kita analogikan dengan memindahkan benda secara estafet. Anggaplah benda yang diestafetkan sebagai kalor dan orang yang memindahkannya sebagai mediumnya. Ketika kamu dan teman-temanmu memidahkan benda secara setafet tentu saja yang berpindah hanya bendanya saja sedangkan kamu dan temanmu sebagai perantara tetap diam ditempat. Begitu pula dengan peristiwa konduksi dimana hanya kalor yang berpindah dan mediumnya tetap.
Ketika kamu memegang salah satu ujung batang besi dan ujung lain kamu panaskan, apa yang terjadi ?lama kelamaan ujung yang kamu pegang juga akan terasa panas. Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh perpindahan kalor secara konduksi. Pada perpindahan kalor secara konduksi kalor akan berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Partikel paikel pada benda yang dikenai panas akan bergetar dan bergerak saling menumbuk dengan partikel disebelahnya lagi. sehingga partikel disebelahnya akan mendapat energi panas dan ikut bergetar, begitulah seterusnya hingga ujung yang lain juga ikut menjadi panas.
Konduksi hanya akan berlangsung pada benda-benda konduktor dan tidak dapat berlangsung pada benda isolator. Kondukstor ialah benda yang mudah dialiri panas, umumnya benda konduktor terbuat dari logam, besi, baja sedangkan isolator ialah benda yang sulit dialiri panas. Benda isolator terbuat dari karet, plastik, kayu. Umumnya gagang panci terbuat dari karet atau plastik agar mudah dipegang jika gagang panci terbuat dari logam dapat dipastikan gagang panci akan panas ketika digunakan dan kamu tidak bisa memegangnya.
Peristiwa konduksi juga kamu dapat kamu jumpai pada saat kamu memasak. Pada saat kamu menggoreng ujung spatula yang kamu pegang akan tersa panas walupun ujung itu tidak bersentuhan dengan masakan yang panas.
Setrika listrik merupakan alat yang cara kerjanya menggunakan prinsip perpindahan panas secara konduksi. Ketika setrika dhubungkan dengan arus listrik maka arus listrik akan mengalir melalui elemen pemanas dan membangkitkan panas bagian alas besi yang tebal kemudian pada permukaan dasar setrika akan mengalir panas secara konduksi.
Besar kecilnya kelajuan kalor pada kondutor dapat dihitung menggunakan persamaan :
Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
x = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)
Demikianlah sekilas tentang perpindahan kalor secara konduksi, semoga bermanfaat.