Anak merupakan kebanggaan orang tua serta dapat dijadikan cerminan bagi sikap dan sifat orang tua. Oleh karena itulah seorang orang tua idealnya akan berusaha mendidik anaknya melalui berbagai macam pendidikan, termasuk melalui pendidikan karakter anak usia dini. Kenapa harus anak usia dini? Simpelnya, anak usia dini dapat di ibaratkan sebagai kaset rekaman kosong yang akan meniru apa yang diajarkan kepadanya. Jika kita mengatakan kata-kata kotor, maka yang terekam dalam kaset itupun begitu. Namun jika kita mengucapkan kata-kata baik, maka yang akan terekam dan terus diputar nantinya pada kaset tersebut adalah kata-kata yang baik. Oleh karena itu kita harus mengetahui seberapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak usia dini.
Kenapa pendidikan karakter anak usia dini itu penting?
Anak usia dini dapat dikatakan sebagai momen terpenting dalam kehidupan manusia. Karena pada saat inilah akan ditentukan dasar-dasar kepribadian si anak atau yang biasa disebut golden age bagi psikolog. Perkembangan kecerdasan terbesar diperoleh pada saat kita berumur 4 tahun ke bawah yakni sekitar 50 % dari perkembangan kecerdasan. Dan sisanya terbagi-bagi pada beberapa tahapan umur namun tidak sebesar pada saat usia dini. Nah, dikarenakan penyerapan yang sangat cepat inilah kenapa usia dini merupakan saat paling tepat dalam membentuk karakter anak. Dengan penanaman karakter yang tepat dan baik tentu saja akan memberikan jaminan bagi masa depan si anak yang cerah. Berbagai alasan di ataslah membuat kenapa pendidikan karakter anak usia dini itu sangat penting.
Meskipun begitu, pendidikan karakter anak usia dini yang diberikan tidak seharusnya dibatasi dengan pengembangan potensi diri secara personal. Yang perlu diperhatikan pula adalah pengembangan karakter anak sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat dalam artian karakter sosial. Hal ini dimaksudkan agar si anak tidak hanya memperhatikan kemajuan diri sendiri namun juga agar dirinya berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, pendidikan karakter anak usia dini juga tidak boleh melepaskan aspek hubungan ilahiah agar dirinya memiliki keyakinan positif dalam diri serta memiliki pedoman hidup yang jelas dan terarah.