![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYfLo6xzOC5UyfMTRmavghGh12CQuw6dp4Wju-AbqjKnBYj_eX-R2sLZkwBVfZjvu69OinDUqYgL5Rgiqu5yFVeyyNabVvb4LNybvG-Qr_W6lrjqJKG03bT9JKjFoztavmbVpw2eoEN5aI/s1600/Sejarah+Awal+berdirinya+Pendidikan+Taman+Kanak-Kanak+di+Dunia.jpg)
Pada tahun 1847, Froebel membuka 7 sekolah kanak-kanak di Jerman, dan pada tahun1848 Froebel berhasil membuka 40 Taman kanak-kanak yang tersebut di seluruh penjuru Jerman. Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1849, Froebel mulai melakukan pelatihan atau training bagi guru yang akan mengajar di Taman Kanak-Kanak.
Dalam mengembangkan pendidikan yang dijalankannya, Froebel tidak pernah membatasi sampai umur tertentu. Pada prinsipnya, Froebel hanya mengenal 3 tahapan, yaitu pada masa bayi, kanak-kanak dan masa tanggung .
1. Masa Bayi
Masa bayi merupakan masa ketergantungan. Diharapkan pada masa bayi orang tua akan menciptakan lingkungan yang aman, sehat menarik serta murni sehingga bayi akan tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
2. Masa Kanak-Kanak
Masa Kanak-kanak merupakan masa permulaan pendidikan. Pada masa ini anak-anak akan mulai belajar melafalkan setiap nama benda dan apapun yang ada di lingkungan sekitarnya. Namun pada proses ini banyak terjadi kesalahan pengucapan kata sehingga peran orang tua dan orang – orang di sekitar sangat penting dalam pengoreksian. Dan dalam tahap ini pula sang anak akan memulai proses pengembangan karakter, olah karenanya sebaiknya sang anak tidak dibatasi dalam melakukan kegiatan.
3. Masa Tanggung
Masa tanggung merupakan masa dimana sang anak ada pada tahap belajar, Pendidikan yang didapatkan juga sudah berupa pendidikan formal juga secara sistematis. Pendidikan dilakukan dibawah bimbingan seorang guru atau juga dalam pengawasan orang Tua.
Dalam ideologinya Froebel percaya pendidikan harus berdasar pada Teologi dan Psikologi. Froebel meninggal 21 Juni 1852 pada usia 70tahun.