Lika-Liku Dunia Pendidikan di Indonesia

Saat ini memang pendidikan merupakan suatu hal yang wajar dan wajib untuk di jalankan bagi seluruh warga Indonesia. Kini hampir seluruh lapisan masyarakat menyadari betapa pentingnya suatu pendidikan bagi kelangsungan hidup yang akan datang.

Dunia pendidikan di Indonesia pada awalnya tidaklah semudah seperti yang dibayangkan.  Pada mulanya pendidikan ini mengalami berbagai hambatan dan rintangan, seperti tidak diperkenankannya warga pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak pada saat zaman penjajahan Belanda yang diduduki oleh VOC, kemudian saat terjadinya peralihan dari Belanda ke Inggris, kemudian penyerahan kembali oleh Inggris ke Hindia-Belanda sampai Indonesia dijajah oleh bangsa Jepang.

Sungguh merupakan sejarah yang panjang hingga akhirnya seluruh warga pribumi bisa mendapatkan kesetaraan dalam hal pendidikan. Selain adanya diskriminasi yang tinggi, begitu banyaknya kerja paksa yang harus dilakukan warga kelas bawah sehingga menyebabkan sebagian besar bangsa Indonesia pada zaman penjajahan masih mengalami buta huruf.

Setelah Bangsa Indonesia menjalani revolusi kemerdekaan, perlahan namun pasti kehidupan rakyat Indonesia terus membaik dan kualitas pendidikan pun terus ditingkatkan oleh pemerintah. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, anak-anak yang berusia antara 6 – 7 tahun wajib mengikuti program belajar sampai 6tahun. Setelah program pendidikan dasar ini menuai keberhasilan, maka pemerintah pun mencanangkan pendidikan dasar 9 tahun, yang mana 3 tahun lanjutan merupakan Sekolah Menengah Pertama. Sayangnya upaya peningkatan kualitas pendidikan di era modern ini masih mengalami berbagai kendala, salah satunya biaya yang mahal. Karena masih banyaknya masyarakat yang hidup di garis kemiskinan, maka upaya pemerintah dalam upaya mengentaskan masyarakat dari buta huruf menjadi kendala tersendiri. Namun pemerintah pun tidak tinggal diam, pemerintah pun mulai mencanangkan sekolah gratis, yang mana para siswa yang ingin bersekolah tidak akan dikenakan biaya sepeser pun.



Hal ini merupakan langkah pemerintah agar masyarakat tertarik untuk menyekolahkan putra-putri penerus bangsa tanpa ada kekhawatiran dari orang tua akan ketidakmampuan dalam membiayai biaya pendidikan yang ada. Namun dengan cara tersebut pemerintah juga akan menemui efek negative dari kebijakan tersebut, karena akan membuat masyarakat memiliki daya saing yang rendah. Alangkah lebih baik jika sekolah gratis disalurkan tepat sesuai sasaran.

Artikel Terkait